Jumat, 14 Oktober 2011

teater

 SEJARAH TEATER
1.Teater  dan Sejarahnya
      Teater berasal dari kata teatron(bahasa Yunani/Greeek). Teaer adalah sebuah tempat pertunjukan yang kadang bisa memuat sekitar 100.000 penonton. Teater bisa juga diartikan mencakup gedung, pekerja(pemain dan kru panggung), sekaligus kegiatannya (isi-pentas/pristiwa). Lalu bagaimana agar seseorang bisa bermain teater maka jawabannya adalah orang tersebut latihan secara intensif bail raga maupun  sukma atau jiwa.
     Teater barat berasal dari Yunani, sementara teater timur tumbuh berkembang di Cina, Jepang,India , Bali, Jawa. Pada mulanya teater ini merupakan sebuah acara ritual, teater ini juga dianggap sebagai peenghubbung dengan yang maha kuasa dan biasanya dipimpinn oleh seorang pendeta. Dan inilah awal adanya sutradara. Mantra –mantra yang diucapkan secara lisan pada saat ritual tersebut kemudian lambat laun mulai ditulis atau dinaskahkan, sehingga melalui kebudayaan inilah mulai lahir naskah tertulis /naskah skenario.
     Pada jaman dahulu teater dimainkan  disebuah tempat pertunjukan yang sangat besar  yang disebut amphiteater. Amphiteater sendiri bisa menampung hingga 100.000 penonton, dan biasanya dramma pada saat itu bersifat kolosal.
Manfaat Teater
    Setelah anda membaca pengertian teater maka yang perlu anda ketahui l;agi ialah mengenai manfaat teater. Manfaat teater adalah sebagai pelatihan diri dan pengasahan dalam memaknai perillaku atau tindakan disiplin , bertanggungjawab , jujur, kemampuan bekerjasama, rasa percaya diri, dan sebagai ajang pembentukan kepribadian.
Tempat Memainkan Teater
a.       Prosenium
prosenium adalah gedung teater yang memiliki panggung dengan layar dan tempat penonton dengan ttempat duduknya.
b.      Arena
Arena adalah panggung yang terletak di dalam lingkaran penonton sehingga arena tepat ditengah para penonton.
c.       Terbuka
Yang dimaksud dengan terbuka disini adalah sebua gedung tanpa atap.
2.Sandiwara
      Sandiwara berasal dari bahasa jjawa yang terdiri dari dua kata yaitu sandi, artinya rahasia dan wara, artinya pembeberan/pewartaan. Jadi sandiwara adalah rrahasia yang dibeberkan atau diwartakan kepada khalayak.
3.Drama
     Drama berasal dari kata Yunani,draomai. Artinya adalah ‘bertindak/berlaku/berb uat/beraksi’. Drama b isa  juga diartikan sebagai naska lakon. Sementara terkait dengan drama ada lagi sastra drama yaitu sebuah karya tulis berupa rangkaian dialog yang mencipta atau tercipta dari konflik batin atau fisik dan memiliki kemungkinan untuk dipentaskan. Adapun b eberapa benttuk sastra drama antara  lain sebagai berikut:
a.       Tragedi
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk tragedi bila kisahnya berakhir dengan duka
b.      Komedi
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk komedi jika kisahnya penhh dengan tawa gembira dan berakhir dengan suka cita.
c.       Tragikomedi
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk tragikomedi jika kisahnya gabungan antara tragedi dan komedi.
d.      Melodrama
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk melodrama jika kisahnya dapat menguras air mata.
e.       Farce
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk farce jika gerak yang diajikan berleb ihan dan tidak wajar.
f.       Parodi
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk parodi jika fakkta dan kenyataan diputarbalikkan dengan maksud agar menjadi bahan tertawaan.
g.      Satir
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk satir jika kisah didalamnya mengandung unsur kegetiran.
h.      Musikal
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk apab ila kkishnya diiringi dngan musik yang dinyanyikan.
i.        Opera
Sebuah sastra drama dikatakan berbentuk opera jika seluruh lakonnya dinyanyikan oleh para pemerann dengan orkestra lengkap dan teknik menyanyi yang berkualitas.


     Setelah membahas mengenai bentuk sastra drama maka didalam seb uah sastra drama juga terdapat beberapa aliran yang juga pperlu anda ketahui anttara lain sebagai berikut:
a.       Klasik
Aliran ini bercirikan penulisan berdasarkan aturan yang sangat ketat. Misalnya lakon harus lima babak.
b.      Neoklasik
Aliran ini disebut juga alirran keagamaan karena di dalamnya terdapat hukum sebab akibat, kekuasaan dan kebenaran Tuhan YME. Adalah mutlak. 
c.       Romantisme
Aliran ini menganggap b ahwa manusia bisa menentukan sendiri nasib dan takdirnya.
d.      Realisme
Aliran ini menyajikan kehidupan sehari-hari yang sering terlewatkan, dimana harapan menjadi tumpuan dalam menghadapi  kehidupan yang suram.
e.       Simbolisme
Aliran ini bercirikan dimana kenyataan yang maya ditafsiirkan kembali. Selalu ada kenyataan yang l;ain dib alik kenyataan yang tampak.
f.       Ekspresionisme
Aliran ini bercirikan penafsiran kembali dari’realisme’ penggalian detil. 
g.      Epik
Aliran ini beranggapan bahwa teater harus menjadi asing kembali (alineasi)
h.      Absur
Aliran ini  beranggapan bahwa tidak ada keb enaran yang m utlak di dunia ini.


Penulisan Naskah
     Menulis naskah drama memang lebih komleks dibandingkann dengan kegiatan menulis lainnya, karena bagaimanapun ada aturan dalam penulisannya. Lalu langkkah awal apa yang haruskita lakukan ketika membuat naskah drama?.  Maka demikianlah jawabannya.
a.       Dalam membuat naskah drama hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan memikirkan sebab akibat yang kemudian disusul dengan menentukan tema apa yang akan kita tulis.
b.      Jika Tema sudah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah mulailah membuat sinopsis atau ringkas lakon yang berfungsi sebagai pembantu.
    Tulisan bergerak melengkapi kisah atau lakon. Untuk itu harus ada tempat kejadian, waktu, dan pelakon. Untukitu sebuah tulisan haruslah memiliki kerangka adapun kerangka tersebut antaralain sebagai berikut:
a.       Pembuka/ pengantar/polog(sebab)
b.      Isi(pemaparan-konflik-klimaks/ komplikasi anti klimaks)
c.       Penutup/penyelesaian/epilog(resolusi/keputusan/akibat)
Adapun alasan  mengapa naskah drama penting untuk ditulis antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk dihafal
b.      Untuk dimainkan
c.       Dijadikan bahan untuk ujung penciptaan dari sebuah pristiwa teater  yang dipentaskan diatas panggung. 
d.      Dijadikan patokan kerja oleh semua unsur yang terlibat di dalam pementasan teater.
Prinsip penulisan naskah drama
a.       Naskah mengandung muatan baik dan buruk
b.      Naskah memuat dialog
c.       Naskah bercerita tentang lakon dari seorang tokohnya, dan bisa dibagi dala empat bagian yaitu:

·         Pemaparan/pendahuluan
·         Pengembangan/konflik atau klimaks, kemudian anti klimaks.
·         Penyelesaian
·         Penutup
Cara menceritakan perjalanan tokoh-tokoh dalam naskah
a.       Pada bagian pendahuluann diperkenalkan tokoh-tokoh yang ada sehingga penonton bisa langsung menyerap adanya tokoh yang baik dan tokoh yang jahat. Biar mereka menebak bagaimana cerita berakhir.
b.      Memasuki tahapan berikutnya adalah konflik. Biasanya tokoh yang baik kalah lebihh dahulu agar ada dramatisasi.
c.       Pada bagian akhir diberikann sebuah jawaban, misalnya yang buruk sellalu dikalahkan oleh yanng baik.
Hal-hal yang tercantum dalam sebuah naskah
a.       Dialog dari tokoh-tokoh/peran
b.      Deskripsi tokoh
c.       Deskripsi waktu dan tempat
d.      Pembagiann babak dan adegan

Tujuan program pelatihan teater dan penulisan naskah drama
a.       Agar pelajar, mahasiswa dan masyarakat mengenal teater
b.      Agar menghargai teater
c.       Agar tahu bagaimana cara memainkan teater
d.      Agar tahu bagaimana cara menonton sebuah teater . terkait dengan   cara menonton teater maka ada beberapa cara atau tatakrama ketika menonton sebuah teater, adapun cara tersebut adalah sebagai berikut:
·         Tidak datang terlambat
·         Mematikan hp
·         Berbicara seperlunya dan tidak dengan suara keras
·         Tidak membawa makanan atau minuman ke dalam auditorium
·         Tidak makan atau minum saat pentas berlangsung
·         Mematuhi setiap larangan yang ditentukan oleh petugas teater
Isi atau bagian dari sebuah naskah meliputi antara lain sebagai berikut:
a.       Ringkasan cerita atau synopsis
b.      Nama-nama perenan
c.       Pembuka
d.      Babak ( peristiwa yang merangkum beberapa bagian kehidupan dari tokoh-tokoh)
e.       Adegan (peristtiwa kecil yang mendorong perkembangan watak dari patra tokoh yang ada dalam sandiwara)

Manajemen Panggung
       Ketika sebuah pertunjukan drama berlangsung seorang manejer panggung bertanggung jawab mengatur jadwal latihhan dan mengelola organisasi panggung. Manajer panggung memimpin para pekerja panggng lainnya oleh sebab itu perlu diketahui segala sesuatu yang berkaitan dengan majemen panggung, sehingga disini saya akan membahasa segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen panggung.
Anatomi panggung
a.       Teras adalah runag tunggu luar gedung bagi penonton
b.      Foyer ruang antara teras dan auditorium yang berfungsi sebagai ruang untuk meredam suara dari luar gedung.
c.       Auditorium adalah tempat bagi para penonton
d.      Orchestra pit lubang untuk para pemusik
e.       Panggung, tinggi 80 atau 100 cm dari lantai auduitorium. Luas panggung ideal sekitar 14x12 meter. Dalam panggung ini terdapat beberapa elemen lain seperti:
·         Backdrop yaitu layar belakang /dinding/pintu besar yang bisa dibuka, terletak di ujung paling b elakang panggung.
·         Layar utama  yaitu sebua layar yang menjadi batas antara auditorium dan panggung.
·         Batten tempat lampu spot dan mikrofon digantung.
·         Catwalk yaitu jembatan atau bisa dibilang jalan tikus. Jembatan ini berfungsi bagi para penarik layar untuk menarik layar 
f.       Stage manager desk  atau bisa disebut seb agi meja kerja manajer panggung biasanya berda disamping kiri panggung.
g.      Green room adalah ruang tunggu bagi para pemain sebelum masuk panggung
h.      Ruang rias adallah tempat merias para pemain dan biasanya ada dua yaitu untuk laki-laki dan perempuan
i.        Workshop adalah gudang tempat set-dekor dan property
j.        Loading door adalah sebuah pintu besar dari halaman luar menyambung ke gudang property dan panggung.
Pimpinnan Panggung
Syarat Menjadi Pimpinan Panggung
a.       Sehat
b.      Punya disiplin dan konsentrasi
c.       Bertanggung jawab
d.      Tepat waktu
e.       Punya keterampilan berkomunikasi
f.       Kecermatan penilaian
g.      Sabar
h.      Punya rasa humor,genbira, dan bandel artinya tidak cengeng, tidak gampang tersinggung, tidak gampang malu.
i.        Memiliki kemampuan beradaptasi
j.        Tahan banting/ tahan terhadap tekanan
k.      Kaya wawasan
l.        Punya rasa hormat
Hal-hal yang harus diketahui oleh pimpinan panggung dari setiap anggotanya
a.       Identitas anggotanya
b.      Penyakit khusus yang dimiliki anggotanya
c.       Orang terdekat atau sahabat mereka

Manajemen Produksi
     Manajemen produksi meliputi organisasi dan koordinasi, perencanaan produksi, publikasi, promosi, peenon ton , urusan karcis, keuangan, dan bagiann umum. Bagian ini bisa juga dikatakan sebagai bagian yang menangani masalahh non artistik.
Pelatihan Teater
     Pelatihan teater ini dilakukan minimal selama enam minggu. Sesudahnya akan ddilakukann pendalaman pelatihan teater selama enam bulan hingga berujung pada pementasan. Adapun mteri pengantar teater antara lain sebagai berikut:
a.       Sejarah teater Indonesia dan dunia selama dua hari
b.      Penulisan naskah drama dan kritik teatter selama 14 hari
c.       Seni peran,olah vocal, dan olah tubuh selama 7 hari
d.      Tata rias dan rambut selama 2 hari
e.       Tata busana selama 2 hari
f.       Irama, tata suara dan music selama 3 hari
g.      Artistic teater dan pencahayaan selamma 3 hari
h.      Manajemen panggung selama 2 hari
i.        Manajemen produksi selama 2 hari
j.        Penyutradaraan selama 2 hari plus lima bulan pendalaman
Hubungan Kerjasama dan Pembagian Kerja
     Jika kita berbicara mengenai hubungan kerja dalam sebuah teater maka yang perlu kita camkan adalah kekompakan bagi setiap pelaku teater tersebut, lalu pertanyaannya adalah bagaimna cara membangun hubungan kerja sama antara setiap pelku teater tersebut maka jawabannya adalah kekompakan yang harus dimiliki oleh setiap pelakunya.
     Terkait dengan hal diatas maka kita juga perlu mengetahui pembagian kerja dalam sebuah teater antara lain sebagai  berikut:
a.       kelompok yang mengurus masalah artistic kelompok ini mengurus segala sesuatu yang berhubungan langsun g dengan pertunjukan misalnya : penulisan naskah, penyutradaraan, penataan busana, dll.
b.      kelompok yang mengurus masalah bukan artistic. Kelompok inni mengurus hal –hal seperti: mencari dan memilih tempat latihan, mengurus komisi, mengurus promosi, dll.

Pimpinan Produksi
      Pimpinan produksi adalah pimpinan tertinggi untuk urusan-urusan non artistic. Biasanya pimpinan produksi ini dipilih berdasarkan kesepakatan anggota. Adapun syarat menjadi pimpinan produksi adalah sebagai berikut:
a.       memiliki bakat kepemimpinan dan wibawa
b.      memahami lika-liku pekerjaan teater dan memahami soal produuksi
c.       harus berkepala dingin dan tetap tenang
d.      harus punya banyak akal
e.       memutuskan segala hal dengan cepat, sigap, dan tepat.
f.       Tidak boleh bertindak seperti bos. Karena seperti yang kita bahas sebelumnya bahwa dalam menjalankan teater maka hal yang sangat dibuttuhkan adalah mengenai kerjasama.
g.      Harus bisa memotivasi pekerja lain
   
Tugas Pimpinan Produksi
a.       Di dalam bidangnya
1.      Pimpinan Produksi bertugas memilih staf pekerjanya 
2.      Berdiskusi dengan sutradara
b.      Diluar bidangnya pimpinan produksi bertugas untuk berdiskusi denngan bagian busana , tat rias, artistic, dan semua bagian yang berkaitan dengan pembiayaan. B iasanya mereka membahas mengenai bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut. Apa itu dengan cara meminjam, menyewa, membeli atau memanfaatkan yang ada.

Penyutradaraan
Sutradara memiliki tugas untuk menyatukan seluruh kekuatan dari berbagai elemmen teater. Sehingga kkeberadaannya sangat penting fdalam sebuah teater oleh sebab itu  ada beberapa hal yang perlu kita ketahui terkait dengan sutradara yaitu sebagai berikut:
Tugas Sutradara
a.       Memilih naskah lakon
b.      Memilih pemain dan pekerja artistic
c.       Bekerjasama dengan staff artistic dan nonartistik
d.      Menafsir naskah lakon dan menginformasikannya ke seluruh pemain
e.       Melatih pemain agar bisa memainkan peranan berdasarkan tafsir yang sudah dipilih.
f.       Mempersatukann seluruh kekuatan dari beerbagai elemen teater hingga menjadi sebuah pergelaran  yang bagus.



Syarat Menjadi Seorang Sutradara
a.       Memiliki ide, konsep, system, dan teknik mewujudkan pementasan
b.      Memahami pengetahuan penyutradaraan
c.       Memahami elemen dan alat-alat panggung
d.      Memiliki kepeekaan terhadap jiwa dari manajeemen teater
Langkah-langkah membuat sebuah pementasan
a.       Menulis dan memilih naskah
b.      Memilih sutradara, asisten sutradara, pencatat, piñata artistic, busana, rias, piñata music, dan piñata gerak,serta memilih para pekerja dibelakang layar.
c.       Berembuk  artinya adalah sutradara mengungkap secra detil tentang cerita, latar belakang para tokoh, dan adegan per adegan.
d.      Reading (membaca naskah bersamma). Secara bertahap sutradara menjelaskan keinginan-keinginan, rencana dan tafsirnya.
e.       Memilih pemain
f.       Sutradara mengarahkan dialog para pemain yang sudah dipilih
g.      Memilih tempat
h.      Harus ada komunikasi intensif dan dinamis antara sutradara dengan semua yang terlibat kegiatan pentas
i.        Akhirnya seluruuh hhasil latihan harus menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam pementasan.